Laman International Woman’s Day (IWD) merilis tema IWD 2023 adalah #embranceEnquity atau #rangkulKesetaraan. Hal ini ingin menyerukan bahwa kita semua bisa berperan serta. Kita semua bisa secara aktif mendukung dan merangkul kesetaraan dalam lingkup pengaruh kita masing-masing.
Sebetulnya, apa sih yang diperjuangkan oleh para perempuan sedunia terkait dengan slogan ini? Apakah mengalahkan laki-laki? Tentu tidak. Memang ada banyak pemahaman tentang feminisme, namun kesemua tersebut mengisyarakat kesetaraan. Artinya, perlakukan yang tidak diskriminatif terhadap para perempuan. Pada dasarnya kembali pada kemanusiaan.

Perempuan tidak menuntut berlebihan namun perlakuannya setara. Tidak lebih rendah atau tidak juga minta ditinggikan. Perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki.
Dalam hal ini, kembali pada pengetahuan mendasar tentang jenis kelamin dan gender. Jenis kelamin terkait dengan organ biologis sementara gender adalah konstruksi sosial. Jenis kelamin terjadi natural namun konstruksi sosial adalah kehendak sekelompok manusia.
Kesetaraan gender inilah yang diperjuangkan oleh para perempuan yang menginisiasi Hari Perempuan Sedunia. Perempuan bisa melakukan semua pekerjaan sebagaimana pekerjaan yang dilakukan laki-laki. Namun terkadang, perempuan mendapat perlakukan yang tidak adil hanya karena dia perempuan.
Di sisi lain, stereotipe perempuan kerap diidentikan dengan makhluk lemah. Stereotipe ini menjadikan perempuan harus “dilindungi” namun perlindungan yang kerap tidak tepat. Hasilnya malah mencederai hak-hak perempuan.
Bila ingin melihat betapa berdayanya perempuan, kita bisa melihat di masyarakat tradisional. Mama-mama Papua misalnya. Mereka adalah perempuan yang tangguh. Mama-mama ini kuat secara fisik sebab mereka biasa berladang dan masuk hutan untuk menopang kehidupan sehari-hari. Selain kuat secara fisik, juga cakap dalam melakukan berbagai pekerjaan.
Pingback: 45% Off untuk Hari Perempuan Sedunia – Abbasource