Penulis: Josua Sumanjuntak
Jika berkesempatan mengunjungi Labuan Bajo saat ini, luar biasa upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempersiapkan menjadi tujuan wisata turis premium. Pemerintah membangun trotoar lebar yang lebih mewah dari Jakarta, lengkap dengan pohon palem yang akan menyaingi jajaran palem di Florida. Pembangunan ini merupakan program Bapak Presiden kita yang menetapkan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas untuk wisatawan kelas premium. Wisatawan yang disasar adalah wisatawan yang punya “kantong dalam” alias banyak belanja.
Tantangan mengundang wisatawan kelas premium adalah level ekspektasi yang tinggi untuk menikmati kunjungan mereka. Kini, sulit mendapatkan barang yang unik dan berkualitas yang membuat orang sangat ingin membeli sebagai cendera mata. Tidak mudah memunculkan hal tersebut, maka pemerintah menjalankan program aksilarasi ini.

Program Aksilarasi Kemenparekraf seperti sebuah mesin asah berlian yang mengasah berlian mentah menjadi berlian yang kemilau dan bernilai tambah tinggi. Perempuan Desa Watu Panggal adalah mata mata asah yang menciptakan kemilau berlian.
Kegiatan berlanjut di Hotel La Bajo, Labuan Bajo. Sekitar 20 orang perempuan dari Desa Watu Panggal berkumpul di ruang serba guna.
Melihat kumpulan perempuan ini membawa ingatan terbang ke tahun 1987, saat ke 3 perempuan belajar menganyam. Bagaimana semangat mereka belajar saat itu? Bersemangatkah? Yang jelas, tahun 2020 listrik PLN belum masuk ke Desa Watu Panggal, apalagi tahun 1987.
Namun semangat itu saya lihat kini. Waktu menjelang pukul 21.00 WITA, semangat untuk berbagi cerita dan bertanya tidak pula kandas. Sampai akhirnya menyerah dan semua istirahat.
Keesokan harinya, para perempuan ini kembali mengasah kemampuan menganyam. Kali ini membuat berbagai anyaman bentuk mangkuk berbagai ukuran. Beruntung memiliki pelatih yang sabar dan andal. Gaya juga ibu-ibu ini, sebentar-sebentar video call dengan keluarganya.
Sore harinya, sebagai penutup hari, para ibu-ibu berpose dengan bangga bersama hasil karya mereka. Senang sekali melihat keceriaan di muka para perempuan Watu Panggal ini. Keceriaan mereka adalah keceriaan Indonesia. Semangat mereka adalah masa depan Indonesia.
Berkaryalah terus perempuan Desa Watu Panggal. Suatu hari desa kalian akan menjadi penggerak roda ekonomi daerah. Berbanggalah semua anak dan lelaki bahwa kalian dikarunai berkah ibu-ibu yang tangguh!
Watu Panggal, Sebuah Jarak yang Terserak (1)
Tiga Perempuan Belajar Menganyam (2)
Leave a comment